Transformasi dari diskusi ide menjadi aksi nyata adalah inti dari proses siswa belajar bekerja sama dalam menyelesaikan tantangan, terutama di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kemampuan kolaborasi, komunikasi efektif, dan pemecahan masalah secara tim adalah keterampilan abad ke-21 yang vital untuk masa depan mereka. SMP Unggul Mandiri, misalnya, telah mengimplementasikan berbagai program yang secara aktif mendorong pengembangan keterampilan ini.
Salah satu metode yang diterapkan adalah pembelajaran berbasis proyek kelompok. Siswa dibagi menjadi tim-tim kecil untuk menyelesaikan tugas kompleks yang membutuhkan kontribusi dari setiap anggota. Sebagai contoh, pada semester ganjil tahun 2025, siswa kelas 8 diberikan proyek “Inovasi Lingkungan,” di mana mereka harus mengidentifikasi masalah lingkungan di sekitar sekolah dan mengusulkan solusi konkret. Mereka melakukan observasi lapangan pada Rabu, 17 September 2025, pukul 10.00 WIB, dan kemudian mempresentasikan temuan serta solusi mereka kepada komite sekolah pada Jumat, 3 Oktober 2025. Proyek semacam ini sangat efektif dalam proses siswa belajar mengintegrasikan ide-ide, berbagi tanggung jawab, dan mencapai tujuan bersama.
Selain itu, simulasi dan permainan peran juga digunakan untuk proses siswa belajar mengatasi konflik dan membangun konsensus dalam kelompok. Pada hari Selasa, 28 Oktober 2025, pukul 14.00 WIB, seorang fasilitator dari lembaga non-profit “Harmoni Komunitas,” Ibu Retno Kusuma, akan memimpin sesi role-playing tentang negosiasi dan resolusi konflik di aula serbaguna. Aktivitas ini memberikan kesempatan aman bagi siswa untuk mempraktikkan keterampilan sosial dalam situasi yang terkontrol.
Pentingnya menjaga lingkungan yang aman dan mendukung kolaborasi juga ditekankan melalui kerjasama dengan pihak berwenang. Pada Kamis, 13 November 2025, pukul 09.00 WIB, Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat (Kasat Binmas) Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Andi Wijaya, akan memberikan pengarahan tentang etika kerja sama tim dan bahaya perpecahan. Pendekatan ini memastikan bahwa proses siswa belajar berkolaborasi tidak hanya didukung oleh kurikulum, tetapi juga oleh pemahaman akan pentingnya keamanan dan integritas dalam setiap interaksi. Dengan demikian, SMP berupaya membentuk generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga mampu bekerja sama secara efektif untuk menghadapi dan menyelesaikan berbagai tantangan.