Sebuah perubahan pendidikan yang signifikan sedang digerakkan di Kota Bontang, Kalimantan Timur, melalui kolaborasi inovatif antara Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) dan Dinas Pendidikan (Disdik) setempat. Sinergi ini bertujuan untuk menciptakan sekolah impian, sebuah lingkungan belajar yang tidak hanya efektif dalam mentransfer ilmu, tetapi juga inspiratif, menyenangkan, dan relevan dengan kebutuhan siswa di era modern. Kolaborasi ini menandai langkah maju dalam perubahan pendidikan yang transformatif.
Visi perubahan pendidikan ini lahir dari pemahaman bahwa model pendidikan konvensional seringkali belum sepenuhnya menjawab tuntutan zaman. Siswa membutuhkan lebih dari sekadar pengetahuan; mereka membutuhkan keterampilan abad ke-21 seperti kreativitas, kolaborasi, pemikiran kritis, dan kemampuan beradaptasi. Untuk mencapai ini, lingkungan belajar harus mendukung eksplorasi, memicu rasa ingin tahu, dan menjadikan proses belajar sebagai pengalaman yang menyenangkan.
Dalam sebuah workshop yang diadakan pada 20-23 Mei 2024 di Kota Bontang, Muhammad Nur Rizal, pendiri GSM, memaparkan filosofi inti Gerakan Sekolah Menyenangkan. “Tujuan kami adalah membantu guru dan sekolah untuk berfokus pada siswa, menciptakan pengalaman belajar yang membuat mereka antusias dan merasa memiliki. Ketika siswa senang, mereka akan belajar lebih baik,” ujar Rizal dalam sesinya yang menarik perhatian ratusan pendidik. Workshop ini, yang diinisiasi oleh Bidang PAUD Disdik Bontang, dihadiri oleh perwakilan dari 236 sekolah di berbagai jenjang, dari PAUD-TK hingga SMK, menunjukkan komitmen kuat terhadap perubahan pendidikan.
Fokus utama kolaborasi antara GSM dan Disdik Bontang meliputi:
- Pengembangan Lingkungan Belajar yang Menyenangkan: Mendorong desain ulang ruang kelas dan lingkungan sekolah agar lebih interaktif, fleksibel, dan mendukung berbagai aktivitas pembelajaran, termasuk penggunaan area luar ruangan.
- Peningkatan Kapasitas dan Metodologi Guru: Memberikan pelatihan intensif kepada guru tentang pendekatan pengajaran yang berpusat pada siswa, penggunaan teknologi secara efektif, dan strategi untuk membangun hubungan positif dengan siswa dan orang tua. Guru didorong untuk menjadi fasilitator dan mentor.
- Keterlibatan Aktif Siswa: Menciptakan peluang bagi siswa untuk lebih aktif dalam proses belajar mereka, melalui proyek berbasis masalah, diskusi kelompok, dan kegiatan ekstrakurikuler yang mengembangkan minat dan bakat.
- Kurikulum yang Relevan dan Berbasis Kebutuhan: Mendorong adaptasi kurikulum agar sesuai dengan konteks lokal dan kebutuhan global, menekankan pada pengembangan keterampilan daripada hanya penghafalan materi.
- Dukungan Psikososial: Memastikan sekolah juga menjadi tempat yang aman dan mendukung kesejahteraan mental siswa, dengan guru yang mampu mengidentifikasi dan merespons kebutuhan emosional mereka.
Melalui sinergi ini, Bontang berambisi untuk menjadi pionir dalam perubahan pendidikan yang transformatif. Harapannya, sekolah-sekolah di Bontang akan menjadi model bagi daerah lain di Indonesia, menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas tetapi juga bahagia, kreatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.