Produktivitas Hijau: Pemanfaatan Lahan Kosong SMPN 1 Luwuk Membuat Kebun Gizi

SMPN 1 Luwuk mengubah lahan kosong tak terawat di lingkungan sekolah menjadi “Kebun Gizi” yang produktif dan edukatif. Inisiatif ini adalah manifestasi nyata dari Produktivitas Hijau, yang bertujuan mengajarkan siswa tentang ketahanan pangan, hortikultura, dan manfaat mengonsumsi hasil bumi yang ditanam sendiri.

Proyek ini dimulai dengan pemetaan lahan dan perbaikan kualitas tanah. Siswa belajar membuat bedengan, mengolah kompos dari sampah organik sekolah, dan menyeleksi bibit unggul yang cocok untuk iklim Luwuk. Tahap awal ini menanamkan pemahaman dasar tentang agrikultur yang bertanggung jawab.

Fokus Kebun Gizi adalah menanam sayuran dan buah-buahan lokal yang kaya nutrisi, seperti bayam, kangkung, cabai, dan beberapa jenis umbi-umbian. Hasil panen ini digunakan untuk mensuplai kantin sekolah, memastikan siswa mengonsumsi produk segar dan bebas pestisida.

Produktivitas Hijau ini diintegrasikan ke dalam kurikulum pelajaran Biologi dan Kewirausahaan. Siswa mempelajari proses fotosintesis, siklus hidup tanaman, hingga strategi pemasaran hasil panen. Kebun Gizi menjadi laboratorium outdoor yang menghubungkan teori dengan praktik.

Selain nilai gizi, Produktivitas Hijau juga berkontribusi pada estetika sekolah. Lahan yang dulunya kumuh kini menjadi area hijau yang asri dan teduh. Keindahan kebun ini menciptakan lingkungan belajar yang lebih nyaman, mendukung kesehatan mental dan fisik siswa.

Setiap kelas bertanggung jawab atas satu plot tanam. Siswa melakukan perawatan rutin mulai dari penyiraman, penyiangan gulma, hingga pengendalian hama secara organik. Tanggung jawab ini mengajarkan disiplin, ketekunan, dan apresiasi terhadap proses alami pertumbuhan.

Hasil panen dari Kebun Gizi diolah dalam workshop memasak sederhana di sekolah. Siswa belajar mengolah sayuran menjadi hidangan bergizi, memperkuat pemahaman mereka tentang pentingnya pola makan seimbang. Hal ini menjadi kunci keberhasilan Produktivitas Hijau sekolah.

Sekolah berencana memperluas produk Kebun Gizi untuk dijual kepada guru dan masyarakat sekitar. Keuntungan dari penjualan akan digunakan untuk membiayai perawatan kebun selanjutnya, menciptakan model ekonomi sirkular yang mandiri dan berkelanjutan.

Program ini telah sukses menanamkan kesadaran kritis terhadap asal-usul makanan. Siswa kini lebih menghargai petani dan proses pangan, serta termotivasi untuk menanam sendiri di rumah. Mereka menjadi duta ketahanan pangan di lingkungan keluarga.

Secara keseluruhan, pemanfaatan lahan kosong untuk Kebun Gizi adalah bukti nyata Produktivitas Hijau di SMPN 1 Luwuk. Melalui proyek ini, sekolah tidak hanya menghasilkan bahan pangan, tetapi juga menghasilkan generasi muda yang terampil, mandiri, dan peduli lingkungan.